Lifestyle

Mitos Populer tentang Smartphone, Benar atau Salah?

Penggunaan smartphone telah menjadi fenomena yang sangat umum di Indonesia, melintasi berbagai kelompok usia dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan anak balita pun sering kali diberikan smartphone untuk menonton sambil makan, menciptakan suatu pola ketergantungan pada teknologi yang dimulai sejak dini. Anak-anak yang lebih besar cenderung menggunakan smartphone untuk bermain game, menjadi hiburan utama bagi kamu dalam waktu senggang. Selain itu, orang dewasa juga aktif menggunakan smartphone untuk bermain game sebagai sarana hiburan atau olahraga mental.

Source: Techentice

Di samping itu, orang dewasa dan lansia juga semakin mengandalkan smartphone untuk berkomunikasi, terutama melalui video call, sebagai cara untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman kamu dalam berbagai situasi, terutama selama masa pandemi di mana kontak fisik terbatas. Dengan demikian, penggunaan smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Indonesia, menciptakan perubahan besar dalam pola interaksi sosial dan gaya hidup masyarakat.

Perawatan Smartphone

Source: Mobile Shark

Merawat smartphone dengan baik adalah kunci untuk memastikan bahwa perangkat tersebut tetap awet dan berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama. Pertama, menjaga kebersihan fisik smartphone dengan membersihkan layar dan bagian-bagian lainnya secara teratur dapat membantu mencegah kerusakan akibat debu, kotoran, atau tumpahan cairan. Selain itu, menggunakan casing atau pelindung layar dapat memberikan perlindungan tambahan dari goresan dan benturan yang dapat merusak perangkat.

Kedua, memperhatikan kondisi baterai dan cara pengisian daya juga penting. Hindari pengisian daya berlebihan atau penggunaan charger yang tidak sesuai untuk menghindari kerusakan pada baterai. Selain itu, hindari penggunaan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan overheat pada perangkat. Dengan merawat smartphone secara baik, kamu dapat memperpanjang umur perangkat dan menjaga kinerjanya tetap optimal dalam penggunaan sehari-hari.

Source: Joy of Android

Namun, ada beberapa kebiasaan yang dapat merusak smartphone jika tidak dihindari. Salah satunya adalah penggunaan charger yang tidak sesuai atau pengisian daya berlebihan yang dapat menyebabkan overheat dan merusak baterai. Selain itu, terlalu sering menjatuhkan smartphone atau menggunakannya di lingkungan yang kasar dapat menyebabkan kerusakan fisik yang serius, seperti retak atau pecahnya layar, serta kerusakan komponen internal lainnya.

Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang merusak dan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan sederhana, Jagoans dapat memastikan bahwa smartphone tetap dalam kondisi prima untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.Berikut ada beberapa mitos smartphone dalam perawatan smartphone yang perlu kalian ketahui,

Baca juga: Inilah HP Android dengan Kamera Terbaik Menurut Jagofon!

1. Tidak Boleh Charge Semalaman

Source: Pledge Times

Mitos smartphone yang mengatakan bahwa ngecas semalaman smartphone dapat merusak baterai sebenarnya tidak benar. Baterai smartphone saat ini telah dilengkapi dengan teknologi pengatur daya yang canggih, sehingga Jagoans mampu menghentikan aliran daya begitu baterai mencapai kapasitas penuh. Oleh karena itu, meninggalkan smartphone terhubung ke charger semalaman tidak akan menyebabkan kerusakan pada baterai.

Namun, meskipun tidak merusak, terus-menerus mengecas baterai hingga penuh juga dapat mempengaruhi umur baterai dalam jangka panjang. Sebaiknya, disarankan untuk mengisi daya baterai saat diperlukan dan mencabut pengisi daya setelah baterai mencapai kapasitas penuh untuk menjaga kesehatan baterai smartphone.

2. Baterai Smartphone Harus Low Ketika Dicharge

Source: Android n Comp

Salah satu mitos smartphone yang tidak benar dalam pengisian baterai smartphone adalah anggapan bahwa baterai harus dalam keadaan rendah atau habis sebelum diisi ulang. Sebaliknya, baterai smartphone saat ini umumnya menggunakan teknologi lithium-ion yang lebih baik dibandingkan dengan baterai generasi sebelumnya. Jagoans tidak memiliki "memori" seperti baterai nikl-kadmium, yang berarti tidak perlu dibiarkan habis sebelum diisi ulang.

Sebenarnya, lebih baik mengisi daya baterai secara teratur dan menghindari menjatuhkan baterai ke tingkat yang sangat rendah karena hal ini dapat memperpanjang umur baterai dan menjaga kinerjanya. Mengisi baterai saat diperlukan, seperti ketika baterai mencapai sekitar 20-30%, dapat membantu menjaga daya tahan baterai dalam jangka panjang.

3. Rendam di Beras saat Handphone Basah

Source: Verizon

Secara teori, beras mungkin menyerap kelembaban, tetapi dalam praktiknya, proses ini tidak efektif dan bahkan dapat memperburuk kerusakan. Rendaman dalam beras dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen dalam smartphone karena partikel-partikel beras yang halus dapat masuk ke dalam port dan celah-celah perangkat.

Sebagai gantinya, jika smartphone terkena air, langkah pertama yang seharusnya diambil adalah mematikannya segera dan mengeringkannya dengan handuk atau kain mikrofiber. Kemudian, perangkat tersebut sebaiknya dibiarkan untuk mengering secara alami atau menggunakan metode pengeringan yang disarankan, seperti menggunakan silica gel atau menggunakan udara dari hair dryer pada suhu rendah.

4. Tidak Boleh Menggunakan Charger Merek Lain

Source: Review.org

Sebenarnya, sebagian besar charger yang memenuhi standar keamanan dan kualitas tertentu dapat digunakan dengan aman untuk mengisi daya perangkat. Namun, penting untuk memastikan bahwa charger yang digunakan memiliki daya output yang sesuai dengan kebutuhan perangkatmu dan memiliki sertifikasi keselamatan yang memadai, seperti sertifikasi UL (Underwriters Laboratories) atau sertifikasi setara.

Penggunaan charger yang tidak bersertifikat atau tidak sesuai dengan spesifikasi perangkat dapat meningkatkan risiko kerusakan pada baterai atau komponen perangkat. Oleh karena itu, sementara memilih charger dari merek yang terpercaya bisa menjadi pilihan yang aman, menggunakan charger merek lain yang sesuai dengan standar keselamatan juga dapat menjadi pilihan yang tepat.

5. Airplane Mode Tidak Bisa Dilacak

Source: iMore

Secara teoritis, mode pesawat dimaksudkan untuk mematikan semua komunikasi nirkabel pada perangkat, termasuk sinyal seluler dan WiFi, sehingga membuatnya tidak terkoneksi dengan jaringan telepon atau internet. Namun, dalam kasus pelacakan, penggunaan mode pesawat tidak sepenuhnya menonaktifkan fungsi GPS pada perangkat.

GPS (Global Positioning System) pada smartphone tetap aktif dan dapat digunakan untuk melacak perangkat. Oleh karena itu, teori bahwa perangkat dalam mode pesawat tidak bisa dilacak tidaklah benar, karena GPS tetap berfungsi dan memungkinkan pelacakan lokasi.

 Baca juga: Mengatasi Keyboard HP yang Tidak Muncul: Penyebab dan Solusinya

Kesimpulan

Kesimpulannya, mitos smartphone yang sering beredar terkait dengan smartphone, seperti tidak bisa dilacak dalam mode pesawat atau harus menunggu baterai habis sebelum diisi ulang, tidak sepenuhnya benar. Meskipun demikian, tetap penting untuk merawat smartphone dengan baik untuk memastikan kinerja yang optimal dan umur baterai yang lebih panjang. Tindakan-tindakan sederhana seperti membersihkan layar secara teratur, menghindari penggunaan charger yang tidak sesuai, dan menjaga perangkat dari kerusakan fisik.

Selain itu, perawatan smartphone yang baik juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya merawat tubuhmu. Seperti perangkat elektronik, tubuhmu juga membutuhkan perhatian dan perawatan yang baik untuk menjaga kesehatan dan kinerja yang optimal. Dengan menjaga keseimbangan antara penggunaan smartphone yang bijak dan gaya hidup sehat, Jagoans dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan secara keseluruhan, baik untuk perangkat elektronik maupun untuk dirimu sendiri.