JagoHacks

Sebelum Beli, Simak Perbedaan MacBook Dengan Chromebook, Ultrabook, dan Notebook Di Sini

Bagi orang awam, mungkin semua komputer keluaran Apple adalah MacBook. Padahal, ada banyak tipe komputer/laptop yang telah dirilis oleh berbagai brand. Mau tau apa saja produk keluaran banyak brand dan apa saja perbedaan MacBook dan laptop? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Chromebook

Source: Tribun Shopping

Chromebook adalah produk laptop Google yang paling sering ditemukan di tempat-tempat umum. Hal ini tidak aneh mengingat Chromebook adalah laptop yang dikenal dengan desainnya yang ringan dan portable sehingga bisa dibawa ke mana saja.

Secara keseluruhan, desain fisik Chromebook punya vibe yang sama dengan HP buatan Apple. Chromebook datang dengan berbagai warna, memiliki keyboard, layar, dan mouse pad untuk eksplorasi di dalam laptop. Kamu akan menemukan berbagai colokan seperti colokan USB, proyektor, dan baterai, tapi kamu hanya bisa menggunakan mereka ketika kamu telah membeli merchandise pelengkap Chromebook-nya.

Ukuran layar Chromebook cukup standar. Untuk Chromebook lama, biasanya ukuran layarnya adalah 1366x768. Bagi Chromebook mid-range, layarnya punya besar 1920x1080. Dan kalau Chromebook-nya adalah Chromebook mahal, layarnya bisa mencapai ukuran 1920x1200, 2560x1440, atau resolusi 4K alias 3840x2160.

Yang membuat Chromebook dan laptop biasa berbeda adalah daya tahan baterainya. Tidak seperti laptop lainnya, Chromebook bisa tahan sangat lama, bahkan berhari-hari apabila penggunaannya sangat ringan.

Chromebook juga sangatlah aman mengingat bagaimana software yang bisa dipakai di Chromebook sangat terbatas. Dan dengan update berkala dari developer, Chromebook kamu akan terlindungi dari virus dan malware lainnya.

Harga Chromebook cukup murah. Kamu bisa beli Chromebook second murah dengan harga 2 jutaan dan beli yang paling mahal seharga 12 jutaan. Variasi harga dan specs Chromebook membuatnya cocok untuk siapa pun, asal budget yang ada bisa digunakan untuk membeli Chromebook.

Ultrabook

Source: The Newyork Times

Pertama kali dikenalkan oleh Intel, Ultrabook adalah laptop premium yang memiliki fitur dan fisik yang lebih besar daripada notebook dan Chromebook. Biasanya, Ultrabook punya ketebalan lebih dari 1.5 centimeter dan menggunakan SSD. Karena pelopor Ultrabook adalah Intel, maka kebanyakan Ultrabook pun juga menggunakan Intel sebagai prosesor mereka.

Meskipun Ultrabook masuk kategori laptop premium, Ultrabook juga punya “kasta” dengan konsep “premium” itu sendiri. Untuk Ultrabook yang murah, biasanya mereka akan menggunakan Intel i3 untuk prosesornya. Untuk yang mid-range, kamu bisa dapat prosesor i5. Dan untuk Ultrabook premium, prosesor yang digunakan adalah i7 dan i9.

Ukuran layar juga menentukan “kasta” dari Ultrabook-nya. Untuk Ultrabook murah, kamu akan dapat layar sebesar 14 centimeter atau 11 inci. Sementara itu, Ultrabook premium akan dapat layar sebesar 16 centimeter atau 14 inci.

Meskipun layarnya besar dan laptopnya tebal, tenang saja karena Ultrabook cukup ringan sehingga kamu bisa membawanya kemana-mana.

Tentu saja, kapasitas penggunaan tiap Ultrabook berbeda tergantung dengan komponennya. Ultrabook dengan i3 bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari, sementara i5 bisa digunakan untuk aplikasi yang cukup berat seperti Photoshop. Kamu juga bisa main game dengan pengaturan medium untuk i5. Kalau kamu mau gaming dengan spek tinggi, maka kamu wajib pakai Ultrabook dengan i7 atau i9.

Perbedaan kapasitas ini menunjukan siapa yang cocok menggunakan Ultrabook. Bagi kamu yang bekerja dengan aplikasi normal, maka kamu cocok menggunakan Ultrabook i3. Kalau kamu adalah designer, maka kamu wajib pakai Ultrabook i5. Tapi kalau kamu adalah gamer dan suka menggunakan banyak aplikasi berat, maka solusimu adalah Ultrabook i7 dan i9.

Nggak usah khawatir soal harga, karena harga Ultrabook bervariasi dari 1.5 jutaan sampai 34 jutaan. Jadi, kamu bisa cari Ultrabook sesuai dengan budget kamu.

Baca juga: Cara Memilih Macbook yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Notebook

Source: Indoworx

Kalau kamu cari laptop di toko komputer, kamu mungkin akan sering melihat “Notebook” di display toko. Notebook adalah “saudara identikal” laptop. Penggunaan kata “notebook” dan “laptop” adalah keputusan dari sang pembuat produk, dan tidak ada perbedaan yang signifikan dari notebook dan laptop. Akan tetapi, masih ada beberapa perbedaan yang membuat kedua produk ini berbeda.

Perbedaan yang paling terlihat adalah fleksibilitas Notebook. Laptop cenderung lebih besar dan berat, sehingga mereka susah dibawa keluar rumah. Berbeda dengan laptop, Notebook lebih tipis dan ringan sehingga mereka bisa dibawa ke mana-mana. Maklum, beat maksimal Notebook cuma 2.5 kg saja, dan layarnya pun juga 10 - 18 inci.

Tapi jangan salah, meskipun Notebook cenderung tipis, mereka punya memori yang cukup banyak. Kamu bisa mendapatkan 1 TB SSD dan 8 GB RAM di Notebook-nya. Kamu juga bisa menambah RAM sendiri sampai 32 GB, jadi kamu bisa mengubah kapasitas memori Notebook sesuai keinginanmu.

Sayangnya, laptop punya performa yang lebih kuat untuk aktivitas yang berat. Sementara itu, Notebook didesain agar kamu bisa melakukan aktivitas dasar dengan gampang. Hal ini membuat Notebook cocok bagi mereka yang mau bekerja atau kuliah. Mereka yang kebanyakan menggunakan aplikasi Microsoft Office untuk kegiatan sehari-harinya juga cocok untuk menggunakan Notebook.

Karena Notebook cukup gampang dirakit, kamu bisa dapat Notebook dengan harga murah mulai dari 1.5 jutaan sampai 7 jutaan untuk yang paling mahal.

MacBook

Source: Mashable

MacBook dan laptop biasa punya fisik yang berbeda, dan perbedaan MacBook dan laptop pun juga dibawa ke bagian hardware/software-nya juga.

Secara fisik, MacBook sangatlah superior dibandingkan laptop biasa. Apple, seperti biasa, berhasil membuat desain MacBook terlihat simpel, minimalis, tapi juga mewah dan high-end. Dari warna laptop, keypad, dan mouse pad berwarna silver dan haptic feedback yang sangat responsive, Apple berhasil membuat laptop idaman dengan MacBook.

Berbeda dengan laptop yang menggunakan Intel, AMD, dan Nvidia, MacBook menggunakan ARM chip untuk prosesor mereka. ARM chip terkenal dengan performa dan efisiensi mereka, dimana mereka bisa menangani berbagai aplikasi berat tanpa memberikan lag sama sekali. Hebatnya, ARM chip bisa melakukan itu semua tanpa harus mengorbankan daya baterai yang banyak. Ya, MacBook terkenal dengan performanya yang cepat dan baterainya yang bisa bertahan lebih dari satu hari. Dan ini semua berkat ARM chip.

Untuk sistemnya, MacBook menggunakan MacOS yang mirip dengan sistem iPhone dalam aspek desain. Jadi, pengguna iPhone nggak akan kesusahan dalam menggunakannya.

Performa MacBook yang kuat dan hemat ini cocok untuk siapapun yang butuh laptop kuat yang bisa tahan banting. Mulai dari user biasa, graphic designer, programmer, sampai gamer bisa menggunakan MacBook. Tapi karena tidak semua software mendukung MacBook, kamu harus punya alternatif lain apabila software yang kamu gunakan tidak bisa dipakai di MacBook.

Kamu bisa dapat MacBook versi lama dengan harga 3 jutaan atau MacBook paling baru dengan harga 54 jutaan (MacBookPro). Atau, kamu bisa beli MacBook second murah dan berkualitas di Jagofon. Karena Jagofon selalu melakukan testing di 90+ titik di semua MacBook mereka, MacBook kamu dari Jagofon pasti deh berfungsi dengan baik. Yuk, beli MacBook idaman di Jagofon sekarang juga!

Baca juga: Review Macbook Air M1 2020: Ringan, Kuat, dan Tahan Lama