Lifestyle

7 Cara Melindungi Data Pribadi, Lakukan Poin 5 Sekarang!

Tahun 2022 adalah tahun dimana Indonesia “melek” mengenai data pribadi karena banyak kasus data yang dibobol oleh hacker pada tahun ini. Tidak heran, mengingat setidaknya ada 12 juta akun yang diretas setiap bulannya di Indonesia karena ulah hacker (ITS News).

Jadi tidak mengagetkan ketika Bjorka sukses menjual lebih dari 100 juta data penduduk Indonesia di dark web. Kita, sebagai warga Indonesia yang mempunyai data pribadi, harus meminimalisir kemungkinan data kita dicuri oleh hacker. Jika kamu ingin tahu bagaimana cara melakukannya, yuk simak artikel di bawah ini!

1. Aktivasi Otentikasi 2 Faktor (2FA)

Jika kamu menggunakan 2FA, kamu akan diminta kode dari aplikasi 2FA ketika kamu masuk ke akun sosial mediamu di perangkat yang baru. Kadang kodenya pun datang dalam bentuk email atau SMS.

Tidak usah khawatir, karena 2FA hanya akan menanyakan kode ketika kamu masuk pertama kali di perangkat barunya. Setelah itu, kamu bisa log in dengan normal (asal tidak log out). Kode yang dibuat oleh 2FA selalu diperbarui setiap menit, jadi kamu tidak usah khawatir kodenya akan diketahui oleh orang yang tidak dikenal.

Meskipun 2FA bisa diunggah di handphone yang sama, akan lebih baik jika kamu mengunduhnya menggunakan perangkat lain. Jadi, jika handphone kamu hilang, sang pencuri tidak akan mendapatkan akses ke aplikasi 2FA.

2. Jangan Sembarang Menggunakan Jaringan Wi-Fi

Salah satu trik yang paling sering dipakai hacker adalah pura-pura membuat WiFi di tempat umum. Biasanya, mereka akan tethering dan mengganti nama koneksi mereka agar namanya semirip mungkin dengan nama WiFi umum. Ketika ada korban yang menggunakan jaringan si hacker, mereka akan masuk ke perangkat sang korban lalu mengambil semua data yang mereka anggap berguna.

Agar kamu tidak perlu menggunakan jaringan Wi-Fi umum, pastikan kamu sudah terhubung dengan paket data provider kamu. Jika kamu lebih suka menggunakan jaringan Wi-Fi, pastikan kamu mendapatkan tethering dari perangkat yang dikenal atau perangkat kedua milik sendiri.

Baca juga: Perbedaan Macbook Air dan Pro, Mana yang Lebih Cocok Untukmu?

Jenis penipuan yang sedang marak sekarang adalah penipuan dengan kedok pengiriman paket. Kadang kamu akan mendapatkan WhatsApp dari kurir paket mengatakan bahwa sang kurir sedang mengirim paket ke rumah dan kamu akan dikirimi “resi.”

Anehnya, preview link resi di WhatsApp akan menunjukan bahwa resi yang dikirim adalah apk (aplikasi). Jika kamu klik link tersebut, data penting di handphone kamu seperti data kartu kredit, akun Shopee, dll akan dilihat dan dicuri oleh orang yang telah membuat link tersebut.

Penipuan di atas mungkin terlihat sepele, namun dampaknya sangatlah besar. Tidak banyak orang yang mengerti soal konsep link virus/hack, dan kadang mereka akan percaya begitu saja dengan isi WhatsApp tersebut. Pastikan kamu tidak menjadi salah satu dari mereka yang asal sembarang klik link, dan jangan pernah membuka link dari orang yang tidak dikenal.

4. Gunakan Incognito saat Browsing

Tahukah kamu bahwa hampir semua browser sekarang mempunyai Mode Incognito? Browsing dalam mode Incognito akan mencegah browser untuk merekam jejak website yang dikunjungi, data log in media sosial, kartu kredit, dan lain-lain. Ketika kamu menutup browser incognito kamu, semuanya yang kamu lakukan akan lenyap begitu saja tanpa riwayat sama sekali.

Mode incognito sangatlah berguna untuk “membersihkan” perangkat kita. Dengan mode incognito, hacker yang sudah meretas perangkat kita tidak akan mendapat data apapun dari browser kita.

Baca juga: Perbandingan Galaxy A20 dan Oppo F11

5. Gunakan Password Yang Rumit

Jika kamu membuat  akun baru, kamu pasti diminta untuk membuat password dengan berbagai kombinasi. Mulai dari huruf besar dan kecil, angka, tanda khusus – websitenya ingin agar kamu membuat password dengan syarat tersebut.

Kamu tidak usah khawatir, karena website tersebut ingin memastikan bahwa password kamu tidak gampang ditebak oleh hacker. Semakin banyak kombinasinya, semakin kecil pula kemungkinan hacker akan sukses meretas password akun kamu.

Bagi mereka yang sering lupa password mereka, kamu bisa menggunakan password generator seperti LastPass atau 1Pass. Mereka akan membuat password untuk akun kamu dan menyimpan passwordnya di aplikasi mereka.

6. Berhati-hati dalam memberi izin

Pernahkah aplikasi kamu meminta akses ke foto dan folder lain di handphone ketika kamu membukanya? Hal tersebutlah yang dinamakan dengan memberi ijin ke aplikasi tersebut. Hal ini terjadi karena aplikasi tersebut butuh akses ke hal-hal spesifik agar bisa melakukan tugasnya, contoh Facebook meminta akses ke album karena kita ingin mengunggah foto ke profil kita.

Sayangnya, tidak sedikit aplikasi menggunakan kesempatan ini untuk menyisipkan “ijin” lain seperti data log telefon kita, kontak kita, dan lain-lain. Lebih parahnya lagi, kadang kita tidak menyadari hal ini karena izin tersebut diletakan di poin kedua atau ketiga, sehingga kita tidak membacanya.

Ketika kamu memberi izin kepada aplikasi, pastikan kamu membaca izinnya dari awal sampai akhir. Jika kamu tidak menyetujui hal-hal yang akan diakses oleh aplikasi tersebut, jangan beri ijin agar handphone kamu tidak melanjutkan pengunduhan aplikasi.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan iPhone 14 Plus

7. Memastikan Data Terenkripsi

Ketika kamu membuka website, pastikan browser tersebut mempunyai tulisan “https” dan bukan “http.” Tulisan “https” menunjukan bahwa website tersebut sudah mempunyai sertifikat SSL. Sertifikat SSL adalah sertifikat keamanan yang menunjukan bahwa website tersebut sukses melakukan enkripsi ke data mereka.

Hal ini penting karena data enkripsi akan mengacak data website ketika ada seseorang memaksa untuk mendapatkan datanya secara ilegal, sehingga para hacker tidak akan bisa membaca data apa pun yang ada di website tersebut. Jadi, kamu tidak usah khawatir untuk memberikan username dan password kamu ketika kamu login di websitenya.

Jagalah Data Pribadimu!

Mungkin bagi kamu 7 langkah di atas terlihat sangat merepotkan. Mungkin mereka memang merepotkan, tetapi hal ini bisa mencegah data kamu dijual dan disalahgunakan oleh orang lain. Tidak jarang ada kasus dimana data dan nomor telepon orang digunakan untuk pinjol tanpa sepengetahuan orangnya, dan hal tersebut terjadi karena data orang tersebut sudah dicuri. Jadi, jika kamu tidak ingin para pinjol meneror kamu, pastikan kamu melakukan 7 langkah di atas untuk menjaga data pribadi kamu!